Minggu, 06 Mei 2012

Gairah Tante Genit


Dalam sekejap telapak kaki Mbak Nurul yang kemerahan itu menjadi basah kuyup oleh jilatan lidahku dan ciuman bibirku. Kian lama lidahku pun kian liar menjelajahi sela-sela jemari panjang dikaki Mbak Nurul yang halus kemerahan tersebut dengan nafas yang memburu. Aku kian asyik menjilati kaki wanita ini terus ke atas melewati mata kakinya. Sementara tanganku dengan nakal menggerayangi betis wanita di balik jubah panjangnya tersebut. Saat tanganku menyusup di balik jubah Mbak Nurul, aku mengetahui ternyata wanita ini memakai rok dalam yang juga panjang hingga mata kaki.

Tanganku meraba-raba merasakan kemulusan betis Mbak Nurul yang masih tertutup jubah tersebut.
Sepasang betis wanita cantik aktivis yang kenyal ini terasa hangat dan lembut di tanganku yang mengelus-elusnya penuh nafsu. Bibir dan lidahku pun kian liar menjilati menikmati kemulusan kaki Mbak Nurul kian ke atas. Dengan bibirku aku menyingkap ujung jubah yang dipakai wanita ini ke atas sehingga keindahan betisnya yang mulus mulai terlihat.Bibir dan lidahku terus bermain di kulit Mbak Nurul yang halus ini dengan penuh nafsu. Betis putih yang mulus dan ditumbuhi bulu-bulu nan halus ini dalam sekejap basah kuyup oleh jilatan lidahku dan ciuman bibirku. Nafasku memburu kian liar sementara ujung kain jubah yang dipakai Mbak Nurul kian tersingkap ke atas memperlihatkan betis yang putih dan mulus tersebut.

Aku membungkuk menciumi dan menjilati kemulusan betis telanjang ibu muda aktivis yang berwajah cantik ini, sementara tanganku menyusup di balik jubahnya kian ke atas mengelus pahanya yang bulat padat tersebut. Sekujur betis putih Mbak Nurul yang mulus telah basah oleh jilatan dan ciumanku dengan birahi menggelegak. Ujung jubah biru muda yang dipakai ibu muda berjilbab pun tersingkap semakin ke atas, terdorong oleh bibir dan lidahku. Perlahan-lahan sepasang paha putih wanita ini mulai terlihat bersamaan dengan jilatan dan ciumanku yang mulai merambah paha Mbak Nurul. Aku makin bernafsu merasakan kemulusan paha putih yang kencang dan bulat padat tersebut. Nafasku terengah-engah menahan birahiku sambil terus menciumi sekujur paha Mbak Nurul yang mulus tersebut. Sepasang paha yang selalu tertutup oleh pakaian panjang tersebut kini menjadi basah oleh jilatan lidahku yang semakin liar. Ujung jubah yang dipakai Mbak Nurul kian tersingkap ke atas yang akhirnya dengan bantuan kedua tanganku, pakaian panjang tersebut aku singkap hingga pinggang membuat bagian bawah tubuh wanita kini telanjang.
Aku melotot penuh nafsu melihat pemandangan yang menggiurkan di depanku ini dan aku nyaris tak percaya. Seorang ibu muda alim berjilbab dan selalu berpakaian tertutup kini dalam keadaan setangah telanjang. Perempuan cantik berjilbab aktivis Partai yang semula berpakaian
panjang hingga mata kaki, saat ini pakaian tersebut tersingkap hingga ke pinggangnya. Bagian atas wanita ini masih nampak rapi dengan jilbab lebar yang membalut wajahnya, namun paha dan betisnya yang putih mulus menggiurkan kini telanjang tanpa penutup.

Aku mengakui rumor yang beredar bahwa para wanita berjilbab lebar seperti
Mbak Nurul ini memang mempunyai tubuh yang lebih putih dan lebih mulus dibanding wanita lainnya. Semula aku mengira kemulusan Mbak Nurul ini seperti pacarku yang juga berkulit putih , namun saat ini aku mengakui kalau wanita ini terlihat lebih mulus dan putih dibanding pacarku. Usai menciumi dan menjilati betis dan paha Mbak Nurul, mataku tak berkedip memandang tonjolan di tengah selangkangan Mbak Nurul yang montok membukit. Aku melihat kemaluan aktivis wanita ini masih tertutup oleh celana dalam krem dengan ketat. Libidoku kian terasa liar melihat gundukan kemaluan Mbak Nurul yang menonjol menggiurkan. Beberapa saat lalu, nafsuku telah terangsang melihat gundukan montok di selangkangan wanita ini saat terlentang namun jubahnya belum tersingkap. Bahkan saat itu dengan gemasnya aku meremas-remas gundukan kemaluan yang membukit itu, sehingga jubah tersebut menjadi kusut pada bagian selangkangan.
Link1 | Link2 | Link3

Saat ini aku melihat gundukan kemaluan montok tersebut hanya tertutup oleh celana dalam warna krem yang agak tipis, sehingga belahan bibir kemaluannya nampak jelas terbayang bahkan kelentit yang menonjol di antara bibir kemaluan wanita ini terlihat sangat jelas. Bulu-bulu kemaluannya
yang hitam juga tampak membayang jelas pada celana dalam yang dipakai Mbak Nurul saat ini. Sungguh sebuah pemandangan yang menakjubkan dan a
da sebuah sensasi sendiri saat aku berhasil melihat bagian vital seorang wanita aktivis  yang cantik seperti Mbak Nurul walaupun masih tertutup celana dalam. Tanganku memang telah merasakan kekenyalan bukit kemaluan Mbak Nurul, saat aku remas-remas sebelumnya tetapi ketika kulihat bentuknya ternyata sangat merangsang birahiku.
Aku memperhatikan wajah Mbak Nurul yang terlentang di depanku ini. Wajah ayu berbalut jilbab lebar itu tak lagi terlihat linglung seperti beberpa saat yang lalu.
Wajah ibu muda aktivis ini justru memperlihatkan ekspresi wanita yang tengah terlanda birahi. Aku menyeringai sejenak sebelum kemudian membenamkan wajahku di tengah selangkangan Mbak Nurul yang terasa hangat. Hidungku mencium bau kewanitaan Mbak Nurul yang segar dan wangi, jauh sekali perbedaannya dibanding bau kewanitaan pacarku. Aku semakin mendekatkan wajahku kearah bukit kemaluan Mbak Nurul, bahkan hidungku telah menyentuh kelentit yang tampak tercetak jelas pada celana dalam. Dengan nafas yang terengah-engah menahan birahi, lidahku terjulur menjilati kelentit yang menonjol di antara bibir kemaluan wanita ini. Saat lidahku mulai menyapu kelentit Mbak Nurul di balik celana dalam warna krem itu, tiba-tiba pinggul wanita ini menggelinjang dibarengi desahan ibu muda berjilbab ini. “Ahh…ahhhhh..ahhh”desah Mbak Nurul yang membuat libidoku semakin menggelegak.

Aku semakin bernafsu menjilati dan menciumi bukit kemaluan Mbak Nurul yang masih tertutup celana dalam. Setiap kali lidahku menyapu permukaan kemaluan MbakNurul atau bibirku menciumnya dengan penuh nafsu, wanita berkulit putih ini menggelinjang dan mendesah-desah penuh birahi. Lidah dan bibirku seakan berebut merambah sekujur permukaan bukit kemaluan Mbak Nurul yang masih tertutup celana dalam, sehingga beberapa saat kemudian celana dalam yang dipakai wanita ini menjadi basah kuyup. Celana dalam yang dipakai Mbak Nurul termasuk tipis, sehingga ketika celana dalam wanita tersebut dalam keadaan basah kuyup oleh jilatan lidahku, semakin terlihat jelas kemaluan wanita ini. Belahan bibir kemaluan Mbak Nurul dengan kelentit yang menonjol di tengahnya, terlihat semakin nampak jelas. Bulu-bulu kemaluan yang tercukur rapi di bukit kemaluan ibu muda ini juga terlihat semakin jelas. Melihat pemandangan indah di selangkangan Mbak Nurul, aku menjadi tak sabar sehingga sedetik kemudian tanganku telah menarik turun celana dalam yang dipakai wanita cantik aktivis yang alim ini. Sekejap kemudian celana dalam berwarna krem yang semula menutupi bagian vital Mbak Nurul, telah teronggok di bawah kakinya. Mataku melotot lebar melihat selangkangan wanita yang alim ini, kini telanjang tanpa penutup sehelai benangpun.Alluring Tanya Tate is crammed up her fit slit

“Ouhhhh….Mbak Nurul……”desisku melihat gundukan bukit kemaluan Mbak Nurul yang kini tak lagi tertutup celana dalam tersebut. Libidoku menggelegak melihat bagian paling pribadi wanita alim ini.

Aku membandingkan kemaluan Mbak Nurul dengan kemaluan pacarku. Aku mendapat kemaluan wanita ini jauh lebih merangsang daripada kemaluan pacarku sendiri. Bibir kemaluan Mbak Nurul terlihat merekah kemerahan dengan kelentit menonjol kemerahan di tengahnya. Bulu-bulu kemaluan yang hitam legam tercukur dengan rapi, tampak kontras dengan putihnya bukit kemaluan wanita ini. Ketika wajahku mendekat kemaluan yang telanjang tersebut, bau kewanitaan Mbak Nurul yang menyengat tercium di hidungku. Aku melihat kemaluan Mbak Nurul sudah basah oleh rangsanganku sebelumnya, bahkan ketika aku menguakkan bibir kemaluan wanita ini cairan kenikmatan nya jatuh menetes membasahi sprei. Aku menjadi sangat terangsang melihat hal ini. Dengan bernafsu, aku menghirup dan menjilati cairan kenikmatan Mbak Nurul yang menetes dari kemaluannya. Lidahku merasakan asin saat lidahku menjilati cairan kenikmatan Mbak Nurul, lantas dengan birahi yang kian menggelegak lidahku menyapu kemaluan telanjang di antara paha wanita alim ini. Aku merasa paha Mbak Nurul bergetar lembut ketika lidahku mulai menjalar mendekati selangkangan wanita ini. Mbak Nurul menggeliat kegelian ketika akhirnya lidahku itu sampai dipinggir bibirkewanitaannya yang telah terasa menebal. Ujung lidahku menelusuri lepitan-lepitan di situ, menambah basah segalanya yang memang telah basah itu. Terengah-engah, Mbak Nurul mencengkeram rambutku dengan satu tangan, perlahan menekan, memaksaku segera menjilat di daerah yang paling sensitif milik aktivis wanita ini. Mbak Nurul menggelinjang-gelinjang hebat ketika lidah dan bibirku menyusuri sekujur kemaluan ibu muda ini. Mulut wanita aktivis ini mendesah-desah dan merintih-rintih saat bibir kemaluannya aku kuak lebar-lebar dan lidahku terjulur masuk menjilati bagian dalam kemaluannya. Bahkan ketika lidahku menyapu kelentit Mbak Nurul yang telah mengeras itu, aku teruskan dengan menghisapnya lantas mengigitnya lembut. Mbak Nurul merintih hebat. Tubuhnya mengejang sampai punggungya melengkung bagaikan busur panah membuat dadanya yang montok membusung.Ashlynn Brooke fingers her tight ass as she rides a huge hard cock

“Ahhhhh….ahhhhhh….ahhhhh”rintih Mbak Nurul dengan jalangnya disertai tubuh yang menggelinjang. Kembali kurasakan cairan kenikmatan membasahi kemaluan wanita aktivis ini yang segera aku hirup dengan mulutku. Lidah dan bibirku makin liar menjilati di daerah paling pribadi Mbak Nurul yang kini sudah membengkak kemerahan. Gundukan kemaluan yang putih kemrah-merahan itu menjadi berjilat-kilat basah dan bulu-bulu kemaluan wanita yang tercukur rapi pun menjadi basah kuyup oleh jilatan lidahku. Aku mengunyah-ngunyah kemaluan Mbak Nurul beberapa saat yang membuat ibu muda berjilbab lebar ini mengerang dan merintih dengan tubuh menggelinjang jalang. Lidahku menyusuri belahan kemaluan yang telah membengkak lantas sekujur permukaan kemaluan yang membukit montok hingga ke sela-sela kedua pahanya, kemudian menyusuri ke bawah hingga ke belahan pantat yang tampak.

Aku menjadi semakin gemas melihat belahan pantat Mbak Nurul yang terlihat sebagian, sehingga dengan bernafsu aku membalikkan tubuh wanita yang terlentang menjadi tengkurap. Mataku melotot liar melihat pemandangan indah setelah Mbak Nurul tengkurap. Pantat wanita yang montok dan telanjang tampak menggunung menggiurkan. Nafasku terengah penuh birahi memandang kemontokan pantat bundar Mbak Nurul yang putih mulus itu. Ingatanku melayang saat aku melakukan pelecehanseksual terhadap wanita ini di bus kota.

Saatitu penisku yang tegang dan masih dalam celanaku aku gesek-gesekkan padabelahan pantat Mbak Nurul yang saat itu juga masih tertutup jubah panjang. Aku tidak menduga kalau saat ini, pantat wanita yang montok itu dapat aku nikmati tanpa penutup sehelai benangpun. Birahiku kian menggelegak liar melihat pantat Mbak Nurul yang montok dan padat. Dengan gemas aku meremas-remas bukit pantatnya dengan tanganku lantas aku mendekatkan wajahku pada belahan pantat wanita ini. Lidahku terjulur menyentuh belahan pantatnya kemudian dengan bernafsu aku mulai menjilati belahan pantatnya yang putih mulus tersebut. Mbak Nurul mendesah-desah dengan tubuh menggelinjang menahan birahinya, saat lidahku menyusuri belahan pantatnya hingga belahan kemaluannya yang kemerahan. Belahan pantat mulus Mbak Nurul yang putih dalam sekejap menjadi basah berkilat oleh jilatan lidahku.

Kemudian bibir dan lidahku secara bergantian menyusuri sekujur pantatnya yang menggunung indah bahkan dengan gemas aku mengunyah pantat montok wanita ini.
Tanganku juga menguak belahan pantat ibu muda ini dan selanjutnya lidahku menyapu daerah anus dan sekitarnya yang membuat Mbak Nurul mengerang penuh birahi. Puas menikmati pantat Mbak Nurul yang montok, aku kembali menelentangkan ibu muda berjilbab lebar ini. Mataku terarah pada sepasang payudara montoknya yang masih tersembunyi di balik jilbab dan jubah yang dipakai Mbak Nurul. Tanganku meraih jilbab lebar tersebut lantat menyingkapan hingga ke lehernya, kemudian dengan lincah jari-jari tanganku membuka kancing jubah yang dipakai Mbak Nurul. Perlahan kemudian kulit mulus Mbak Nurul yang mulus terlihat dan ketika kancing jubah yang hanya sampai atas perutnya terbuka seluruhnya, tanganku merogoh ke balik jubahnya lantas menarik sepasang payudara Mbak Nurul.

Akhirnya sepasang payudara wanita yang semula tersembunyi di balik BH, tersembul keluar dengan puting susunya yang telah tegak mengeras. Buah dada Mbak Nurul nampak sangat montok dan indah. Buah dada yang putih mulus dengan puting susu yang kemerahan membuatku tak sabar untuk mengunyahnya. Sedetik kemudian, payudara wanita ini telah berada dalam mulutku yang menngunyah-ngunyahnya dengan nafsu secara bergantian. Puting susu yang telah tegak mengeras aku hisap dan aku gigit-gigit membuat Mbak Nurul terpekik kecil menahan kenikmatan birahinya. Payudara Mbak Nurul yang putih mulus itu dalam sekejap basah dan penuh dengan bilur-bilur kemerahan bekas kunyahanku.

Aku sudah tak tahan menahan nafsuku.
Jilbab lebar yang dikenakan Mbak Nurul aku lepaskan sehingga tergerai rambutnya yang hitam legam. Aku terpesona melihat kecantikan Mbak Nurul yang tidak lagi berjilbab tersebut. Wajah cantik wanita ini semakin menawan dengan rambut hitam yang panjang ikal mayang membuat hatiku bergetar. Puas menikmati kecantikan ini aku melucuti jubah biru yang dikenakan Mbak Nurul kemudian disusul sisa pakaian dalam yang masih melekat di tubuh ibu muda ini. Akhirnya tubuh wanita aktivisyang semula tertutup rapat dengan jilbab lebar serta jubah panjangnya, saat initelanjang bulat tanpa sehelai benangpun di tubuhnya.

Aku tidak menyangka kalau saat ini aku berhasilmenelanjangi wanita yang tampak alim ini dengan jilbab dan pakaian yangtertutup rapat. Birahiku sudah menggelegak di ubun-ubun dengan penis yang tegang mengeras. Aku melihat ibu muda aktivis ini mempunyai tubuh yang indah dan terlihat masih kencang walaupun dia sudah punya anak tiga. Aku menyusuri keindahan tubuh telanjang wanita ini dari ujung rambut hingga ke kakinya.Kemudian mataku kembali menatap kemaluan Mbak Nurul yang indah itu, tangaku kembali terulur menjamah bagian kewanitaan wanita alim yang telanjang ini.

Aku merasakan kewanitaan Val berdenyut liar, bagai memiliki kehidupan tersendiri. Warnanya yang merah basah, kontras sekali dengan rambut-rambut hitam di sekitarnya, dan dengan tubuhnya yang putih seperti pualam. Dari jarak yang sangat dekat, aku dapat melihat betapa liang kewanitaan aktivis wanita ini membuka-menutup dan dinding-dindingnya berdenyut-denyut, sepertinya jantung Mbak Nurul telah pindah ke bawah. Aku juga bisa melihat betapa otot-otot dipangkal paha Mbak Nurul menegang seperti sedang menahan sakit. Kedua kakinya terentang dan sejenak kaku sebelum akhirnya melonjak-lonjak tak terkendali. Begitu hebat puncak birahi melanda Val, sampai dua menit lamanya perempuan yang menggairahkan ini bagai sedang dilanda ayan. Ia menjerit, lalu mengerang, lalu menggumam, laluhanya terengah-engah. Aku kembali berdiri, dan segera melepas seluruh kain yang melekat di tubuhku termasuk celana dalamku. Batang kejantananku segera terlihat tegak bergerak-gerak seirama jantungku yang berdegup keras. Mbak Nurul masih menggeliat-geliat dengan mata terpejam, menampakkan pemandangan sangat seksi di atas ranjang kamar adik iparnya ini.

Tangan aktivis wanita PKS ini mencengkram sprei bagai menahan sakit, kedua pahanya yang indah terbuka lebar, kepalanya mendongak menampakkan leher yang mulus menggairahkan, rambut hitamnya terurai bagai membingkai wajahnya yang sedang berkonsentrasi menikmati puncak birahi.

Aku menempatkan dirinya di antara kedua kaki Mbak Nurul, lalu mengangkat kedua paha wanita ini, membuat kewanitaannya semakin terbuka.
Tanpa aku duga sama sekali, tiba-tiba tangan Mbak Nurul meraih penisku dan segera menuntun batang kejantananku memasuki gerbang kewanitaannya. Tak sabar, wanita ini menjepit pinggangku dengan kedua kakinya, membuat tubuhku terhuyung ke depan, dan dengan cepat penisku yang tegang segera melesak ke dalam tubuh Mbak Nurul melalui liang kemaluannya. Bagiku, rasanya seperti memasuki cengkraman licin yang panas berdenyut. Akupun segera melakukan tugasku dengan baik, mendorong, menarik kejantananku dengan cepat. Gerakanku begitu ganas dan liar, seperti hendak meluluh-lantakkan tubuh putih Mbak Nurul yang sedang menggeliat-geliat kegelian itu. Tak kenal ampun, batang penisku menerjang-nerjang, menerobos dalam sekali sampai ke dinding belakang yang sedang berkontraksi menyambut orgasme. Wanita alim aktivis ini merintih dan mengerang penuh kenikmatan.

Aku mengerahkan seluruh tenaganya menyetubuhi wanita yang alim ini. Otot-otot bahu dan lenganku terasa menegang dan terlihat berkilat-kilat karena keringat. Pinggangku bergerak cepat dan kuat bagai piston mesin-mesin di pabrik. Suara berkecipak terdengar setiap kali tubuhnya membentur tubuh Mbak Nurul, di sela-sela derit ranjang yang bergoyang sangat keras.
Mbak Nurul merintih dan mengerang begitu jalang merasakan kenikmatan yang ganas dan liar. Seluruh tubuhnya terasa dilanda kegelian, kegatalan yang membuat otot-otot menegang. Kewanitaannya terasa kenyal menggeliat-geliat, mendatangkan kenikmatan yang tak terlukiskan. Dengan mata terus terpejam, Mbak Nurul mengerang dan merintih penyerahan sekaligus pengesahan atas datangnya puncak birahi yang tak terperi. Aku merasakan batang kejantananku bagai sedang dipilin dan dihisap oleh sebuah mulut yang amat kuat sedotannya. Aku tak mampu menahan lagi, Kenikmatan yang kudapatkan dari jepitan kemaluan wanit alim ini tidak mungkin aku lukiskan.

Dengan geraman liar aku memuncratkan seluruh isi penisku dalam liang vagian Mbak Nurul, bercipratan membanjiri seluruh rongga kewanitaan wanita yang juga sedang megap-megap dilanda orgasme sepertiku.
Mbak Nurul mengerang merasakan siraman birahi panas dari ujung penisku dalam dasar kemaluannnya. Aku merasakan jepitan Mbak Nurul kian ketat berdenyut-denyut pada batang penisku dan cairan kewanitaan wanita alim ini terasa mengguyur batang penisku datang bergelombang. Aku menggeram liar disusul Mbak Nurul yang mengerang dan mengerang lagi, sebelum akhirnya terjerembab dengan tubuh bagai lumat di atas kasur.

Aku menyusul roboh menimpa tubuh putih Mbak Nurul yang licin oleh keringat itu. Nafasku tersengal-sengal ditingkahi nafas Mbak Nurul yang juga terengah bagai perenang yang baru saja menyelesaikan pertandingan di kolam renang.
Tubuhku lunglai di atas tubuh telanjang Mbak Nurul yang juga lemas.

“Oh, nikmat sekali. Betul-betul ganas…” kata Mbak Nurul akhirnya, setelah ia berhasil mengendalikan nafasnya yang memburu. Matanya terpejam dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Aku Cuma menggumam, menenggelamkan kepalaku di antara dua payudara Mbak Nurul yang besar dan lembut.Aku melihat Mbak Nurul masih terpengaruh oleh sihir gendam yang aku gunakan, walaupun wanita ini telah aku setubuhi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar